MEWEDAR KEDAULATAN
Menemukan Kemerdekaan Sejati Manusia
MACANAN.NGAWIKAB.ID, Kita tdk akan pernah merdeka “Karena menurut ilmu fisika kuantum tak ada yg namanya free-will, semua yg ada di alam ini pada hakikatnya sudah terencana dengan detil. Jadi, tidak ada yang namanya kehendak bebas. Ketertataan alam semesta yang disebut fine-tuned universe menegaskan bahwa alam semesta tidak akan terbentuk sebagai mana yang kita kenal saat ini bila dalam proses kejadiannya suhu dan kecepatan lebih rendah atau lebih tinggi sedikit saja. Kalau bergeser sedikit saja, panasnya, negatif entropi bergeser dikit, kalau kecepatan mengembangnya berbeda sedikit juga, maka galaksi tidak terwujud, tidak sempat membentuk planet yang ada kehidupan. Kita menyebutnya taqdir. Kelihatannya memang semuanya seperti telah diprogram.”
Monggo sejenak merenungkan keberadaan masing-masing. Bahwa adanya kita sebagai diri yang hadir di planet bumi — bukan di tempat lainnya di alam semesta dan keberadaan diri kita pun adalah hasil kompetisi dari jutaan sperma yang ndilalah jadi satu dan jadi diri kita yang ada sekarang yang dapat berpikir — dapat memikirkan alam semesta. Apakah tidak menakjubkan membayangkan itu semua? Apakah itu pilihan ataukah memang pada dasarnya sudah ‘diprogram’ dari sananya? Apa salahnya jika manusia itu seperti wayang, dan tidak masalah kalau dalangnya adalah Tuhan yang Maha Kuasa; jadi tidak usah terlalu menuntut kemerdekaan. Kalau memang harus berjuang hidup, berjuangnya di ‘program’dg hati dan fikiran yang telah diamanahkan kepada masing-masing manusia.
(Kun ma’alloh, failam takun ma’alloh, fakun man ma’alloh. Waktu berdiri, duduk, berbaring terus ingatlah Alloh. Tapi ketika kita tak mampu membersamai diri mengingat Alloh terus-menerus, maka hendaklah bersama orang yang bersama Alloh)